Dunia transportasi telah berkembang pesat seiring perkembangan jaman, berbagai aspek telah mengalami perkembangan dalam sistem tranportasi manusia modern. Perubahan tersebut dapat dilihat baik dari sarana transportasi itu sendiri, mekanisme yang ada di dalamnya, hingga karakteristik para subjek dan objek transportasi itu sendiri. Akumulasi dari perubahan-perubahan tersebut membuat situasi transportasi dewasa ini dapat menjadi suatu hal yang sangat kompleks. Kompleksitas tersebut sangat mempengaruhi bagaimana situasi lalulintas dalam suatu wilayah terbentuk, akankah tertata rapi atau justru kusut dan carut-marut. Jika satu atau lebih elemen dalam sistem transportasi tidak terkelola dengan baik, maka sistem transportasi secara keseluruhan dimungkinkan untuk berjalan dengan tidak baik pula.
Situasi yang terbentuk dalam sistem transportasi di suatu negara adalah hasil dari sejauh mana negara – dalam hal ini adalah aparatur transportasi – dan masyarakat pengguna transportasi dalam mengakomodir kompleksitas dari setiap elemen dalam sistem transportasi negara tersebut. Dalam kodratnya sebagai manusia kita selalu melakukan mobilitas demi memenuhi berbagai kebutuhan hidup, di era modern saat ini pemenuhan sarana transportasi yang memadai menjadi suatu hal yang mutlak dalam memenuhi kebutuhan manusia akan mobilitas.
Mungkin kita pernah mendengar sebuah pameo bahwa karakteristik sebuah bangsa dapat dilihat dari situasi transportasinya. Benarkah pernyataan tersebut? Melihat situasi yang berkembang dewasa ini, maka pameo tersebut ada benarnya. Bukti nyata atas asumsi tersebut dapat kita lihat dalam realitas yang terjadi dalam sistem transportasi di negara tercinta kita ini. Ketika sekian banyak pengguna kendaraan bermotor (terus) melakukan pelanggaran lalulintas, maka itu adalah representasi dari minimnya etika, tingkat pendidikan, kelas sosial, hingga tingkat pemahaman hukum pengguna kendaraan tersebut. Ketika kecelakaan transportasi (terus) terjadi di berbagai sektor maka itu adalah representasi dari buruknya penanganan sistem transportasi secara makro, rendahnya perhatian pemerintah terhadap rakyatnya, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Begitu banyak permasalahan yang mendera sistem transportasi di Indonesia, mulai dari minimnya etika pemilik kendaraan pribadi, penegakan hukum yang amburadul, kecelakaan yang terus meningkat, dan beragam hal lainnya yang semuanya bermuara pada sikap dan perilaku dari pihak-pihak yang terkait dengan sistem transportasi itu sendiri. Fakta yang ada menunjukkan situasi transportasi yang kacau bermunculan di negara-negara miskin dan berkembang, sementara siuasi transportasi di negara-negara maju cenderung lebih tertata. Dengan kata lain sebuah bangsa yang situasi transportasinya amburadul umumnya adalah bangsa yang masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, tidak tau etika, dan tidak mampu menegakkan hukum. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, namun yang paling berpengaruh diantaranya adalah tingkat pendidikan yang mempengaruhi pemahaman akan hukum dan etika dalam berlalintas di kalangan pengguna media transportasi dan rendahnya kesadaran untuk menegakkan hukum dan peraturan di kalangan pihak yang berwenang dalam sistem transportasi.
Memang terlalu naïf untuk menilai karakter suatu bangsa dari satu sisi saja, namun perlu disadari bahwa sebagai bangsa yang besar maka kita sepatutnya mau membuka hati dan nalar untuk membenahi diri dalam segala aspek. Maka dari itu perlu penanganan yang serius dari pemerintah dan kesadaran dari para pengguna media transportasi untuk bersama membentuk sistem transportasi yang ideal demi kepentingan kita bersama, tak mudah memang, namun harus dicoba.
transportasi sebagai indikator penilai karateristik bangsa nampaknya telah menjadi isu hangat akhir” ini. sistem transportasi tengah disorot akibat prediksi jakarta macet total di 2014, namun jika di amati lebih mendalam, banyak hal yang perlu diulas dalam pembahasan ini. faktor pendidikan sebagaimana yang disebutkan sebagai hal yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter bangsa, juga berkaitan erat dengan masalah kemiskinan, kesehatan, dan peluang yang tersedia. semuanya itu bagaikan lingkaran setan yang entah dari mana dapat mulai diputuskan.
bangsa ini telah lelah mendengar cerita kemunafikan hukum, kemerosotan ekonomi kerakyatan yang digantikan era kapitalisme, dan lain sebagainya. transportasi pun menjadi arena pertarungan kapitalis” serta tarik ulur pembuat kebijakan. berlimpahnya jumlah kendaraan di seputaran jalan raya adalah salah satu bukti konkrit dari berkuasanya kapitalis serta lemahnya regulator untuk mengaturnya. pada akhirnya, karakter” yang demikian terakumulasi dalam kehidupan berkendara, sifat saling memamerkan kekuasaan sebagai ajang meningkatkan gengsi mampu mengalahkan sifat rendah hati dan etika sopan santun ketimuran. 🙂
Ping-balik: Dari Jalan Raya yang Semrawut Sampai Kisruh Konser Super Junior, Sebuah Potret Budaya Masyarakat « Sociusrider.wordpress.com